RISET OPERASI OPTIMASI KEUNTUNGAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN TIPE (A) DAN TIPE (B) GRAND SHARON RESIDENCE BANDUNG DENGAN METODE SIMPLEKS
1. LATAR
BELAKANG
Riset Operasi merupakan metode merumuskan dan memformulasikan masalah sehari-hari baik
mengenai bisnis, ekonomi, sosial, atau bahkan masalah-masalah di bidang teknik
sipil ke dalam bentuk model sistematis untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Riset operasi adalah cara menerjemahkan masalah sehari-hari ke dalam bentuk
matematis. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemodelan harus disederhanakan dan
apabila ada data yang kurang, kekurangan tersebut dapat diasumsikan atau diisi
dengan pendekatan yang bersifat rasional. Dalam Riset operasi diperlukan
ketajaman berpikir dan logika.
Dalam pelaksanaan suatu proyek pembuatan real,
ada dua hal utama yang harus
terpenuhi, yaitu lahan dan
berapa banyak rumah yang dapat dibangun dengan lahan yang tersedia agar
mendapatkan keuntungan maksimum. Tantangan yang dihadapi pengembang perumahan
adalah memformulasi jumlah tipe rumah yang akan dikembangkan sehingga memenuhi
kebutuhan masyarakat dan mendatangkan keuntungan maksimal. Keuntungan yang
tidak maksimum dalam suatu proyek biasanya terjadi karena kurangnya kematangan
rencana dalam merencanakan berapa bangunan yang harus dibangun dalam suatu
lahan dengan tipe rumah yang memiliki luas berbeda.
2. TUJUAN
Tujuan dari penulisan Makalah Riset Operasi ini adalah sebagai berikut:
1. Menerjemahkan masalah perhitungan keuntungan dalam sebuah proyek
pembangunan perumahan Grand Sharon Residence di Bandung.
2. Memperoleh hasil perhitungan keuntungan yang optimal.
3. Menentukan jumlah unit yang
akan dijual untuk memperoleh keuntungan yang maksimal.
3. BATASAN MASALAH
Batasan masalah yang
ada dalam Makalah Riset Operasi ini adalah sebagai berikut:
1. Menghitung keuntungan dan menetukan jumlah unit rumah yang akan dibuat dalam dua tipe rumah yaitu tipe A dan
B.
2. Penggunakan metode simpleks dalam menyelesaikan masalah dalam Makalah
Riset Operasi ini.
4. LANDASAN TEORI
Metode
program linier tidak dapat menyelesaikan persoalan yang memiliki variabel
keputusan yang cukup besar atau lebih dari dua, maka untuk menyelesaikannya
digunakan metode simpleks. Metode simpleks merupakan teknik penyelesaian yang
digunakan sebagai teknik pengambilan keputusan dalam permasalahan yang
berhubungan dengan pengalokasian sumberdaya secara optimal. Metode simpleks
digunakan untuk mencari nilai optimal dari program linier yang melibatkan
banyak constraint (pembatas) dan banyak variabel. Penemuan metode ini merupakan
penemuan besar dalam riset operasi dan digunakan sebagai prosedur penyelesaian
dari setiap program komputer.
Penentuan
solusi optimal menggunakan metode simpleks didasarkan pada teknik eliminasi
Gauss Jordan. Penentuan solusi optimal dilakukan dengan memeriksa titik ekstrim
satu persatu dengan cara perhitungan iteratif. Sehingga penentuan solusi
optimal dengan simpleks dilakukan tahap demi tahap yang disebut dengan iterasi.
5. METODE PENELITIAN
Ada beberapa istilah yang digunakan dalam metode
simpleks, yaitu:
1. Iterasi
adalah tahapan perhitungan dimana nilai dalam perhitungan itu tergantung dari
nilai tabel sebelumnya.
2. Variabel
Non Basic adalah variabel yang nilainya diatur menjadi nol pada sembarang
iterasi.
3. Varibel
Basic adalah variabel yang nilainya bukan nol pada sembarang iterasi.
4. Variabel
Slack adalah variabel yang ditambahkan ke model matematika kendala untuk
mengkonversikan pertidaksamaan menjadi persamaan.
5. Kolom
Pivot adalah kolom yang memuat variabel masuk.
6. Baris
Pivot adalah salah satu baris dari antara variabel basic yang memuat variabel
keluar.
7. Elemen
Pivot adalah elemen yang terletak pada perpotongan kolom dan baris pivot.
8. Variabel
Masuk adalah variabel yang terpilih untuk menjadi variabel basic pada iterasi
berikutnya.
9. Variabel
Keluar adalah variabel yang keluar dari variabel basic pada iterasi berikutnya
dan digantikan oleh variabel masuk.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
membuat bentuk baku, yaitu:
1.
Fungsi
kendala dengan pertidaksamaan dalam bentuk umum, dirubah menjadi persamaan
dengan menambahkan satu slack.
2.
Fungsi
kendala dengan pertidaksamaan dalam bentuk umum, dirubah menjadi persamaan
dengan mengurangi satu variabel surplus.
3.
Fungsi
kendala dengan persamaan dalam bentuk umum, ditambahkan satu variabel buatan.
6. PEMBAHASAN / ANALISIS
PT.
Swasta yang ada di daerah Bandung akan membangun perumahan di dengan tipe yang berbeda, yaitu tipe A dan B perumahan Grand
Sharon Residence di Bandung. Untuk membangun rumah dengan dua tipe tersebut
diperlukan tenaga kerja dan alat berat. Maksimum penyediaan tenaga kerja adalah
80 orang dan 60 alat berat.
Kebutuhan
|
Tipe Per Unit
|
Maksimum Penyediaan
|
|
Tipe A
|
Tipe B
|
||
Tenaga Kerja
|
6
|
8
|
80 orang
|
Alat Berat
|
4
|
5
|
60 alat
|
Kedua lokasi tersebut memberi keuntungan sebesar 60
juta untuk rumah tipe A dan 40 juta untuk rumah tipe B. Tentukan jumlah unit
yang akan diproduksi untuk memperoleh keuntungan maksimal.
Jawab:
· 6X1 + 8X2 + S1
= 80 è S1 = 80 – 6X1
– 8X2
· 4X1 + 5X2 + S2 = 60 è S2
= 60 – 4X1 – 5X2
Langkah-langka penyelesaian:
Langkah 1 : Buat model matematis
Faktor tujuan è 60X1 + 40X2
+ 0S1 + 0S2
Faktor kendala è 1. 6X1 + 8X2
+ S1 + 0S2 = 80
2. 4X1 + 5X2 + 0S1
+ S2 = 40
Integer X1, X2 ≥ 0
Langkah 2 : Membuat tabel simpleks
BV
|
CV
|
X1
|
X2
|
S1
|
S2
|
Rasio
|
S1
|
80
|
6
|
8
|
1
|
0
|
|
S2
|
60
|
4
|
5
|
0
|
1
|
|
Z
|
0
|
-60
|
-40
|
0
|
0
|
Tabel 1:
Tabel Simpleks
Langkah 3 : Menetukan baris dan kolom kunci sebagai dasar
iterasi
·
Kolom kunci ditentukan
oleh nilai negatif terbesar
·
Baris kunci ditentukan
oleh nilai rasio terkecil
·
Elemen pivot adalah
pertemuan antara baris dan kolom kunci
·
Rasio
merupakan hasil dari perbandingan CV dengan kolom kunci diluar Z.
BV
|
CV
|
X1
|
X2
|
S1
|
S2
|
Rasio
|
S1
|
80
|
6
|
8
|
1
|
0
|
20
|
S2
|
60
|
4
|
5
|
0
|
1
|
15
|
Z
|
0
|
-60
|
-40
|
0
|
0
|
0
|
Tabel 2:
Tabel Dasar Iterasi
Langkah 4 : Iterasi
·
Iterasi ke-1
Ket. Variabel yang masuk sebagai variabel basic
adalah X1 dan variabel keluar adalah S2
BV
|
CV
|
X1
|
X2
|
S1
|
S2
|
Rasio
|
S1
|
15
|
1
|
1,25
|
0
|
0,25
|
12
|
X1
|
20
|
2
|
3
|
1
|
-1
|
6,7
|
Z
|
900
|
0
|
35
|
0
|
15
|
25,7
|
Tabel 3:
Iterasi ke-1
#Perhitungan
elemen baris X1 (persamaan pivot baru) adalah perbandingan persamaan
pivot lama (elemen baris S2 pada tabel
2) dengan elemen pivot.
#Perhitungan
elemen S1 dan Z (persamaan baru) adalah persamaan lama (elemen S1
atau Z pada tabel 2) dikurang dengan
hasil kali dari kolom kunci tabel 2
dengan persamaan pivot baru. Contoh:
80 – (4 x 15) = 20
Catatan: jika
elemen Z masih mengandung nilai negatif maka harus dilakukan iterasi kembali
sampai tidak ada nilai negatif pada elemen Z.
7. KESIMPULAN
Untuk memperoleh keuntungan yang
optimal, maka unit yang harus dibangun di rumah tipe A (X1) adalah 15 unit dan tipe B (X2)
adalah 20 unit dengan keuntungan
sebesar 900 juta.
8. DAFTAR PUSTAKA