-
This is slide 1 description. Go to Edit HTML of your blogger blog. Find these sentences. You can replace these sentences with your own words.
-
This is slide 2 description. Go to Edit HTML of your blogger blog. Find these sentences. You can replace these sentences with your own words.
-
This is slide 3 description. Go to Edit HTML of your blogger blog. Find these sentences. You can replace these sentences with your own words.
-
This is slide 4 description. Go to Edit HTML of your blogger blog. Find these sentences. You can replace these sentences with your own words.
-
This is slide 5 description. Go to Edit HTML of your blogger blog. Find these sentences. You can replace these sentences with your own words.
Senin, 04 November 2019
Selasa, 30 April 2019
Tugas 1 - Ekonomi Teknik
Salma Khoirunnisa
16316773
3TA06
1. Berikan
masing-masing 5 contoh barang yang dapat terdepresiasi (penyusutan) dan yang
tidak dapat terdepresiasi!
Jawab :
- Dapat Terdepresiasi : mesin, kendaraan, tanah, perabotan, dan bangunan.
- Tidak dapat terdepresiasi : reksadana, saham, obligasu, investasi properti, dan emas.
2. Biaya
pemeliharaan mesin sebagai berikut:
Tahun
|
Biaya (Rp Dalam Juta)
|
1
|
1
|
2
|
1,3
|
3
|
1,6
|
4
|
1,9
|
5
|
2,2
|
Berapa biaya yang harus ditabung/ disiapkan sekarang
bila suku bunga 8% PA.
Jawab:
P = A (P/A, 8%, 5) + G (P/G, 8%, 5)
= 1 (3,993) + 0,3 (7,372)
= 3,993 + 2,212
= 6,205
Biaya yang harus ditabung/ disiapkan sekarang bila suku
bunga 8% PA adalah
Rp 6.205.000,-
3. Biaya
pemeliharaan mesin sebagai berikut:
Tahun
|
Biaya (Rp Dalam Juta)
|
1
|
2
|
2
|
3
|
3
|
4
|
4
|
5
|
Berapa biaya pertahunnya yang sebanding dengan
rangkaian biaya pemeliharaan diatas, bila suku bunga 9% PA.
Jawab:
A = A + G (A/G, 9%, 4)
= 2 + 1 (1,393)
= 3,939
Biaya pertahunnya yang sebanding dengan rangkaian
biaya pemeliharaan diatas, bila suku bunga
9% PA adalah Rp 3.939.000,-
Selasa, 19 Maret 2019
TUGAS STRUKTUR JEMBATAN
Syarat jembatan
Pemilihan bentuk jembatan sangat dipengaruhi oleh kondisi dari lokasi jembatan tersebut. Pemilihan lokasi tergantung medan dari suatu daerah dan tentunya disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat di daerah dengan kata lain bentuk dari konstruksi jembatan harus layak dan ekonomis. Perencanaan konstruksi jembatan berkaitan dengan letaknya. Oleh beberapa ahli menentukan syarat-syarat untuk acuan dari suatu perencanaan jembatan sebagai berikut :
1. Letaknya dipilih sedemikian rupa dari lebar pengaliran agar bentang bersih jembatan tidak terlalu panjang.
2. Kondisi dan parameter tanah dari lapisan tanah dasar hendaknya memungkinkan perencanaan struktur pondasi lebih efesien.
3. Penggerusan ( scow-ing ) pada penampang sungai hendaknya dapat diantisipasi sebelumnya dengan baik agar profil saluran di daerah jembatan dapat teratur dan panjang.
Dari syarat-syarat tersebut diatas telah dijelaskan bahwa pemilihan penepatan jembatan merupakan salah satu dari rangkaian system perencanaan konstruksi jembatan yang baik, namun demikian aspek–aspek yang lain tetap menjadi bagian yang penting, misalnya saja system perhitungan konstruksi; penggunaan struktur ataupun mengenai system nonteknik seperti obyektifitas pelaksana dalam merealisasikan jembatan tersebut.
Peraturan Legal Perencanaan Jembatan
1. SNI 03-1725-1989, Pedoman perencanaan pembebanan jembatan jalan raya.
2. SNI 2838:2008, Standar perencanaan ketahanan gempa untuk jembatan.
3. SNI 03-2850-1992, Tata cara pemasangan utilitas di jalan.
4. RSNI T-02-2005, Standar pembebanan untuk jembatan.
5. RSNI T-03-2005, Standar perencanaan struktur baja untuk jembatan.
6. RSNI T-12-2004, Standar perencanaan struktur beton untuk jembatan.
7. Pd-T-13-2004-B, Pedoman penempatan utilitas pada daerah milik jalan.
8. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor 12/SE/M/2010 tentang peta gempa 2010.
8. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor 12/SE/M/2010 tentang peta gempa 2010.
Bagian Bagian Konstruksi Jembatan
1. Konstruksi Bangunan Atas (Superstructures)
Konstruksi bagian atas jembatan meliputi :
a. Trotoir : - Sandaran + tiang sandaran
-Peninggian trotoir/kerb
-Konstruksi trotoir
b. Lantai kendaraan + perkerasan
c. Balok diafragma/ikatan melintang
d. Balok gelagar
e. Ikatan pengaku (ikatan angin, ikatan rem,ikatan tumbukan)
f. Perletakan (rol dan sendi)
2. Konstruksi Bangunan Bawah (Substructures) Konstruksi bagian bawah jembatan meliuputi :
a. 1 Pangkal jembatan / abutment + pondasi 2 Pilar / pier + pondasi
Konstruksi bagian atas jembatan meliputi :
a. Trotoir : - Sandaran + tiang sandaran
-Peninggian trotoir/kerb
-Konstruksi trotoir
b. Lantai kendaraan + perkerasan
c. Balok diafragma/ikatan melintang
d. Balok gelagar
e. Ikatan pengaku (ikatan angin, ikatan rem,ikatan tumbukan)
f. Perletakan (rol dan sendi)
2. Konstruksi Bangunan Bawah (Substructures) Konstruksi bagian bawah jembatan meliuputi :
a. 1 Pangkal jembatan / abutment + pondasi 2 Pilar / pier + pondasi
Jenis Jenis Jembatan
A. Jembatan Pasangan Batu dan Batu Bata
Jembatan pasangan batu dan bata merupakan jembatan yang konstruksi utamanya terbuat dari batu dan bata. Untuk membuat jembatan dengan batu dan bata, konstruksi jembatan umumnya dibuat melengkung. Namun sayangnya, seiring perkembangan zaman jembatan ini sudah tidak digunakan lagi.
B. Jembatan Baja
Jembatan ini berbahan dasar baja sebagai bahan konstruksi utamanya. Jembatan ini umumnya digunakan untuk jembatan dengan bentang yang panjang dengan beban yang diterima cukup besar. Seperti halnya beton pratekan, penggunaan jembatan baja banyak digunakan dan bentuknya lebih bervariasi, karena dengan jembatan baja bentang yang panjang biaya yang harus dikeluarkan menjadi lebih sedikit.
C. Jembatan Beton Bertulang dan Jembatan Beton Pratekan
Jembatan ini biasanya digunakan untuk bentang jembatan yang pendek. Namun, seiring dengan perkembangan zaman ditemukan beton pratekan. Adanya beton pratekan memungkinkan bentang jembatan yang panjang dapat dibuat dengan mudah.
Beban beban yang bekerja pada struktur jembatan
D. Jembatan kerangka (Truss bridge)
Jika alang – alang itu disusun dalam bentuk kekisi, contohnya segitiga, supaya setiap alang hanya menampung sebagian berat struktur itu, maka ia dinamakan jembatan kerangka. Jika dibandingkan dengan jembatan alang, jembatan kerangka adalah lebih hemat dalam penggunaan bahan. Kerangka bisa menahan beban yang lebih berat untuk jarak yang lebih jauh menggunakan elemen yang lebih pendek daripada jambatan alang.
E. Jembatan Lengkung (Arch Bridge)
Jembatan lengkung memiliki dinding tumpuan pada setiap ujungnya. Jembatan lengkung yang paling awal diketahui dibangun oleh masyarakat Yunani, contohnya adalah Jembatan Arkadiko. Beban dari jembatan akan mendorong dinding tumpuan pada kedua sisinya. Dubai, Uni Emirat Arab saat ini sedang membangun Sheikh Rashid bin Saeed Crossing. Jembatan ini dijadwalkan akan selesai pada tahun 2012. Jika proses pembangunan telah selesai, jembatan ini akan menjadi jembatan lengkung terpanjang di dunia.
Ada beberapa macam pembebanan yang bekerja pada struktur jembatan, yaitu:
1. Beban Primer Beban primer merupakan beban utama dalam perhitungan tegangan pada setiap perencanaan jembatan, yang terdiri dari: beban mati, beban hidup, beban kejut dan gaya akibat tekanan tanah.
2. Beban Sekunder Beban sekunder adalah beban yang merupakan beban sementara yang selalu diperhitungkan dalam penghitungan tegangan pada setiap perencanaan jembatan. Beban sekunder terdiri dari:
a. Beban angin
b. Gaya akibat perbedaan suhu
c. Gaya rangkak dan susut
d. Gaya rem dan traksi
e. Gaya akibat gempa
f. Gaya gesejab pada tumpuan bergerak
3. Beban Khusus Beban khusus yaitu beban-beban yang khususnya bekerja atau berpengaruh terhadap suatu struktur jembatan. Misalnya: gaya sentirfugal, gaya gesekan pada tumpuan, beban selama pelaksanaan pekerjaan struktur jembatan, gaya akibat tumbukan benda-benda yang hanyut dibawa oleh aliran sungai.
2. Beban Sekunder Beban sekunder adalah beban yang merupakan beban sementara yang selalu diperhitungkan dalam penghitungan tegangan pada setiap perencanaan jembatan. Beban sekunder terdiri dari:
a. Beban angin
b. Gaya akibat perbedaan suhu
c. Gaya rangkak dan susut
d. Gaya rem dan traksi
e. Gaya akibat gempa
f. Gaya gesejab pada tumpuan bergerak
3. Beban Khusus Beban khusus yaitu beban-beban yang khususnya bekerja atau berpengaruh terhadap suatu struktur jembatan. Misalnya: gaya sentirfugal, gaya gesekan pada tumpuan, beban selama pelaksanaan pekerjaan struktur jembatan, gaya akibat tumbukan benda-benda yang hanyut dibawa oleh aliran sungai.
Salma Khoirunnisa
16316773
3TA06
I KADEK BAGUS WIDANA PUTRA
Langganan:
Postingan (Atom)